The purpose of this research is to explore the role of cikal bakal ludruk yaiku kesenian as one of media masyarakat in Kabupaten Jombang. The methodology used in this research is heuristic, kritik dan intepretasi sumber, as well as historiografi.

Besutan is a kesenian tradisional kota Jombang. It berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

1. Latar Belakang

Teater tradisional ludruk merupakan salah satu bentuk drama populer yang berasal dari kalangan kelas pekerja. Peserta, penonton, dan ceritanya berkaitan erat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Menurut James L. Peacock, ludruk berada pada masa keemasannya ketika ia melakukan penelitian ekstensif terhadapnya.

However, in the era of New Order, it has lost its political and social supports. The present study was carried out to find out the current condition of cikal bakal ludruk yaiku kesenian in Kabupaten Jombang, East Java. The data was collected through a kuisioner survey using teknik simple random sampling. The result shows that 33 siswa dengan prosentase 89 % mengenal budaya yaiku di kota Jombang.

2. Karakter

Hasan telah menyerukan kesenian sebagai produksi hiburan, yang dikenal dengan motif kelolaan. Wulan tidak dapat bersenjata ke tanahnya, namun dia melakukannya pada orang tuanya untuk membuat kesenian yang sebagai kesintis dan untuk meminta kepada orang lain yang masih tersisa.

Jombang tetap memiliki tokoh unik yang berperan aktif mewarnai kebudayaan rakyat Jawa Timur. Di masa awalnya, ini merupakan tokoh penari ular, campur sari, koor, atau modeshow.

Menurut Sunaryo dkk (1997), fungsi ludruk tersebut terus berkembang menjadi pertunjukan yang tewas dan tetap ada fungsi musik, akting, pencahayaan dalam membawa seni tradisional. Then kedua fungsi ludruk dibagi dalam tujuan bermaksuda tidak sepenuhnya, tewas tetap ada dalam pertunjukan yang berbasis nya.

3. Dia

Temanya adalah kisah cinta antara Besut dan Man Gondo. Besut adalah seorang wanita dari kelas petani dan Man Gondo adalah pewaris Sumo kaya yang mencintainya. Ini adalah kisah perjuangan mereka untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara kehidupan profesional dan pribadi mereka.

Ludruk merupakan salah satu jenis drama rakyat tradisional yang menceritakan kisah kehidupan masyarakat sehari-hari. Merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang telah ada selama berabad-abad di Indonesia. Ini memiliki berbagai kegunaan, termasuk komentar sosial, pendidikan, dan hiburan. Hal ini juga dapat menjadi alat perlawanan terhadap rezim yang menindas. Hal ini sering dilakukan oleh perempuan desa.

4. Adegan

Ludruk merupakan pertunjukan teater tradisional dari Pulau Jawa. Terdiri dari rangkaian adegan drama yang dibawakan oleh anggota grup kesenian. Pertunjukannya sering kali disertai dengan dialog atau monolog.

Kesenian ini merupakan bagian dari Kelompok Ludruk Merdeka yang didirikan pada tahun 1975. Merupakan lembaga milik negara yang bertujuan untuk mempertahankan eksistensi kesenian melalui berbagai kegiatan seperti pemeliharaan fasilitas kesenian, pementasan kesenian, dan penyelenggaraan berbagai acara.

Kesenian juga mempunyai tanggung jawab lain seperti memberikan pelayanan ritual atau keagamaan, pendidikan, dan media hiburan. Apalagi sebagai alat untuk menyampaikan aspirasi dan keprihatinan masyarakat kepada pemerintah dan masyarakat.

5. Irama

Lulusan merupakan salah satu luaran tersebut yang dikelolakan oleh departemen matematika Universitas Airlangga (UA). Lulusan berfungsi sebagai anggota syariah untuk pemilihan umum dan keberalihan sebelum proses penyelenggaraan.

Ludruk yaiku kesenian merupakan salah tahap pertunjukan teater tradisional di daerah Surabaya, Jawa Timur. Ludruk terus menggunakan tari ngremo, lawakan, kidungan, dan lakon cerita untuk mementakkan drama bersama dengan gamelan yang digunakan sebagai alat musik.

6. Dialog/Monolog

Monolog adalah pidato yang disampaikan oleh satu orang dan sering digunakan dalam drama, teater, dan film. Hal ini memungkinkan pembicara untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya tanpa gangguan dari karakter lain.

Dialog adalah diskusi antara dua orang atau lebih, dan dapat digunakan untuk memajukan alur cerita, mengungkap ciri-ciri tokoh, dan menjalin hubungan antar tokoh. Untuk menulis dialog yang efektif, penting untuk memahami tata bahasa dan penggunaan bahasa.

Misalnya, Anda sebaiknya menghindari penggunaan kontraksi dan jargon. Kata-kata ini dapat membingungkan audiens Anda dan membuat mereka kurang terlibat dalam pesan Anda. Selain itu, struktur kalimat dan pilihan kata yang tepat sangat penting dalam mengembangkan dialog yang efektif.